Sabtu, 27 Mei 2017

BERKAH ANAK 90'S

Wah lama juga ya tidak napak di sini, maklum sibuk dunia nyata dan akhirat, sekaligus nyari jodoh yang masih nihil penampakannya. *bersih-bersihin selebaran sedot wc*


Dikarenakan situasional dunia perinternetan yang lagi tidak bersahabat, ke socmed satu penuh hoax, ke socmed lainnya duel debat, maka dari itulah saya beberapa bulan ini menjauhi segala bentuk aktivitas dunia maya, dan mulai bergelut dalam rutinitas dunia nyata yang lebih bermakna.


Tapi saya sedikit bingung dengan tahun-tahun yang maju ini, apalagi dengan sudah berkembangnya dunia teknologi yang memberi informasi, tapi masih banyak yang mudah dibohongi.


Socmed dibuat awalnya untuk "mendekatkan" orang-orang yang jaraknya jauh, tapi yang terjadi sekarang malah kebalikannya, membuat orang-orang yang jaraknya dekat, mulai menjauhi satu sama lain.


Saya prihatin dengan adek-adek yang besarnya di jaman ini, yang walaupun dibekali dengan kemajuan jaman, tapi dikelilingi oleh orang-orang pengidap kemunduran otak.


Yaaaaah untungnya saya lahir di jaman transisi milenieum tahun 90an, karena sebut saja Generasi 90's ini adalah generasi terbahagia sepanjang peradaban, di karenakan anak 90's adalah mereka yang hidup di antara jaman dulu menuju jaman modern.


Anak 90's merasakan enaknya permainan kayu-kayuan jadi plastik-plastikan lalu mesin-mesinan, misalnya dulu main gasing, mobil, action figur, yoyo yg model kayu, sama tazos (yang pertamax dijilat-jilat karena masih ada bumbu chitosnya), lalu muncul beyblade, tamiya, gundam, sama yoyo yg bisa berputar dari subuh sampe adzan magrib.


Anak 90's hidup dalam lingkungan sosial yang sehat, pagi sekolah, sore main bola, malam main hide and seek (wesh english mantap ya). Ketika kumpul kita mainnya nyata, bicara nyata, melihatnya juga didepan mata.


Anak 90's paling bahagia dalam bidang tontonan sehari-hari. Jika pagi ada sinetron keluarga atau acara masak, siangnya berita berbobot, sore sampai magrib penuh dengan anime (dulu tidak ada cap wibu), lalu di tutup dengan tarzan betawi dan yang paling epic Pocong mumun.


Anak 90's penonton bola pernah merasakan transisi legenda dan liga-liga terbaik, yang dulu baju sama celananya kayak kaos partai, sekarang sudah aerodinamis. Dulu sepatu putih begitu keren, sekarang sepatu warna-warni plus kos kaki malah yg canggih.


Anak 90's ikut dalam perkembangan musik dalam negeri, yang dulu banyak diisi musisi-musisi dan band berkualitas tinggi, lama-lama berganti dengan aliran sampah menye-menye lirik bedebah. Tapi sekarang kenjen band dll sudah punah, berganti dgn soloist berbakat dan juga musisi/band yang mantap mania, mancing!!!


Anak 90's dalam bidang politik tidak ketinggalan, dulu kita tau mana pejuang reformasi, beberapa tahun kemudian kita bisa melihat mana yg sudah luntur, dan sekarang sudah makin jelas mana yang memanfaatkan situasi. Makanya ketika ada yang teriak "balikin kerusuhan 98 dan orde baru" itu bukan anak 90's, tapi ANAK SETAN!!!


Well well, saya bahagia lahir sebagai anak 90's, yang dulu memuja ahmad dhani, sekarang memaki-maki doi di twitter. Saya setidaknya punya dua kebanggaan utama sbg anak 90's, yaitu bisa menyaksikan pemain bola terbaik sepanjang masa bang Messi, juga bisa menyaksikan orang yang mewakili masyarakat di level tertinggi, baik hati, dicintai, tidak korupsi, dikriminalisasi tapi menerima dengan lapang hati hukumannya diBUI, tau lah siapa china keren yang satu ini.


Jumat, 21 Oktober 2016

Cewephobia

Judul salah satu novel karangan Ari Risaf Arifandy (teenlit sebutan anak mudanya kali ya) yang masih saya koleksi sampai sekarang. Ceritanya sudah bisa ditebak, tentang masalah segelintir cowo yang sulit memulai hubungan dengan cewe, alias pesimis duluan layaknya kalah sebelum berperang. Tapi yang akan saya bahas bukan isi bukunya, melainkan tentang apakah memang Cewephobia ada di sekitaranmu? Teman-temanmu? Atau dirimu sendiri?? Hmm hmm hmm...

Phobia biasanya dianggap ketakutan yang berdasarkan pada trauma lama, jadi Cewephobia berarti takut sama cewe karena pernah punya pengalaman pait dalam hal asmara? Tidak juga, konteks Cewephobia di sini berbeda, karena Cewephobia yang saya maksud adalah mereka para cowo yang mau mengenal cewe tapi merasa sulit, canggung berlebihan, merasa tidak ganteng, atau problem lain yang akhirnya membuat si cowo stuck, dan tidak pernah merasakan yang namanya proses pdkt-nembak-pacaran, gazwat juga yes jomblo sejak lahir...

Saya punya beberapa teman yang mungkin masuk dalam kategori ini, sebut saja inisialnya O, bukan nol tapi vokal oooooooo ya cemans. Si O ini adalah teman SMA saya, orangnya aktif, tidak pemalu, dan supel, sangat berbanding terbalik dengan saya yang nocturnal, selalu berkamuflase, dan dijauhi masyarakat, tapi jika di lihat dalam perbandingan asmara, dia jomblo permanen sampai sekarang, sedangkan saya sudah mengarungi beberapa hati wanita, tapi tak bertahan lama. :'(

Sebenarnya si O ini tidaklah sejelek jomblo-jomblo terkutuk pada umumnya, kulitnya putih seperti boyband, juga punya kendaraan yang bagus, lalu apa yang salah? Adalah Caranya mendekati cewe, dia selalu melakukan trik dungu setiap ketemu cewe, misalnya tiba-tiba jalan di samping cewe, trus minta kenalan tanpa intro yang jelas, dengan tidak menyadari mukanya saat itu mirip penculik cewe-cewe facebook.

Si O punya banyak trik tidak berguna, dan selalu tidak pernah berhasil, ketika saya tanya asal usul trik pdkt itu darimana, dia menjawab dapat dari google. Saya menghargai usahanya yang begitu modern, tapi entah kenapa saya heran bisa berteman dengan mahluk polos atau entah oon tiada tara. Maka dari itu, sebagai teman yang baik, yang sudah sedikit lebih berpengalaman, saya memberinya wejangan serta tips dan walktrough untuk mencari pasangan, dan akhirnya terbukti tidak berhasil, karena dia ternyata tetap teguh pada pedoman google, dan menggangap saya hanya angin knalpot yang berlalu. sungguh terlalu.

Btw saya sedikit berkecimpung di dunia jejepangan, soalnya dari kecil suka baca komik, dan saat itu sedang marak anime di tivi nasional, tidak seperti sekarang yang isinya Anak Trotoar, Ganteng-Ganteng Suka Sesama, sama Mars Perindro yang kalo didengar lama-lama enak juga eh. Balik ke soal jejepangan, mungkin cuma perasaan baginda, tapi kebanyakan Jejepangers alias wibu menderita Cewephobia, dikarenakan mereka seakan-akan hidup di dunia 2D, lalu mulai memperistri karakter cewe dalam anime atau game simulator, dan melupakan keindahan dunia nyata yang sebenarnya. Kalau menurut anggapan saya, spesies seperti ini ada baiknya juga, karena mereka setidaknya tidak terjerumus dalam gelapnya pergaulan bebas (tapi terperosok dalam dunia ittai yamete kudasai senpai heeheheh).

Jadi wibu jangan totalitas juga lah, walaupun terlihat sepele (angka setelah sembilan), kelakuan freak seperti pacaran sama kanojo-chan itu bisa berimbas dalam dunia nyata. Menjalin hubungan dalam dunia nyata tidak semulus cerita-cerita anime, Ketika di anime si cowo pemalu bisa pacaran dengan si ratu Prom Nite, persentase itu terjadi di dunia nyata cuma 12%, atau si cewe cupu jelek tiba-tiba jadi cantik mirip Nana Komatsu, itu cuma ada di telenovela Betty La Vea, eh di korea selatan banyak sih yang begitu *di bakar fans k-prot*. Untuk mengantisipasi Cewephobia dalam dunia jejepangan, sering-seringlah berinteraksi dengan teman secara langsung, biar terjaga hubungan bermasyarakat yang harmonis, biar tidak canggung jika menghadapi manusia asli, lagipula jejepangan boleh, tapi ingatlah kalau lu tinggal di i-indonesiaan.

Mongngomong soal dunia digital, saya sering mendapati di timeline socmed, para kaum single player yang berkeluh kesa tentang usahanya yang tidak dianggap, baik itu pesannya yang hanya di read, ataupun soal percakapan yang timpang, di mana si cowo menulis pesan melebihi 2 miliar karakter, tapi dibalas dengan 2 digit huruf yaitu ya, ga, dan smile emoticon. Ini asli sedih, ketika kau sudah berkorban kuota dan waktu 4 bulan utk menyiapkan kata-kata, tapi dibalas sekejap dan seadanya. wahahahahahay #plak

Dalam masalah tersebut, kita tidak bisa menyalahkan pada respon si cewe yang sedemikian dinginnya itu, tapi mari bertanya ke diri sendiri, apakah pesan kita sudah memiliki bobot untuk masuk dalam ranah perpedekatean? Karena banyak diantara para kaum adam yang melakukan konversesion dengan pertanyaan template semacam "hai, lagi ngapain?"/ "ganggu gak?"/ "udah makan blum?". Itu semua ibarat sundel bolong ketika request 100 tusuk sate ke bang bokir trus dibayar pake uang monopoli, kalau tiap malam terus-terusan begitu, lama-lama ya bang bokir ngamuk, trus sundel bolongnya kena chokeslam ala undertaker, wadaw gan san666ar gak tuh!! *btw kaga nyambung setan!!!!

Ya intinya, banyak yang awalnya seorang pejuang spartan, tapi berakhir jadi Cewephobia, hanya karena gagal di tahap audisi awal bernama PDKT. Ada juga yang sejak pertama memang tidak pernah berani menjadi pejuang cinta, yang bahkan ketika bersalaman dengan cewe, gemetaran tangannya mencapai 5.4 skala ritcher, yang ketika cewe tiba-tiba duduk di sampingnya, deras guyuran keringatnya berjumlah 2 liter/menit serta dada berdebar kencang secepat 315km/jam. Ini bukan sekedar guyonan belaka, memang benar adanya loh laki-laki lemah seperti itu, bukan lemah dalam arti kekuatan raga, tapi lemah dalam bidang asmara, tau asmara? Itu penginapan khusus keanggotaan *plak

Oh iya hampir gak ingat, ini salah satu tragedi hidup yang pernah saya alami langsung, jadi pernah numpang browsing di hpnya si O (walaupun jones, ternyata kuotanya banyak), pas masuk ke googlenya dia, ternyata langsung muncul tampilan halaman yang sebelumnya dia buka, dengan keyword "Cara Mendekati Wanita".

Sedih Jiwa...

Selasa, 20 September 2016

Bukan Pilih-pilih, Tapi Milah-milah Teman

Judulnya agak panjang dan sistematis serta eksentris yes, hmm tema ini sangat fresh karena baru saya alami tadi siang, sebenarnya hal yang biasa, tapi dikarenakan jika suatu hal kecil bila didalami secara teliti, kita akan menemukan eskalasi-eskalasi nilai kehidupan berwarga dan bermasyarakat yang terdorong oleh keinginan luhur guna berkehidupan kebangsaan yang bebas. *plak  *ngomong oupo!!

Langsung saja lah, jadi hari ini salah satu teman saya datang ke rumah. Awalnya dia berniat mengajak untuk nonton bareng sidang ke-20 kasus teh bersianida yang menewaskan miras dengan terdakwa bezita, tapi dikarenakan mereka yang sedang sidang ngomong dengan bahasa-bahasa intelek level 10, saya dan dia akhirnya menyerah dikarenakan sistem input otak kami tidak terlalu tanggap memuat data-data dari televisi (oh sebut saja teman saya Raflesiaarnoldi).

Setelah itu si bunga bangkai mengajak saya main ke kost-an temannya, alasannya cuman mau cuci mata. Saya dengan keadaan terpaksa akhirnya ikut dengan ketampanan seadanya, menuju kost-an temannya, dan temannya mengajak lagi ke kost-an temannya, intinya kami berpindah dari satu kost ke kost-an yang lain, benar-benar kegiatan yang wadaw membuang-buang waktu.

Kejadian berikut kejadian berjalan alot, mereka membahas sesuatu yang tidak penting dan tidak aktual. Lalu beberapa saat kemudian terjadilah percakapan laknat yang kira-kira begini chit-chatnya...

(A): "bro, mau minum gak? Kebetulan kita lagi rame, patungan .. tuh penjualnya dekat situ tuh.."

(B): "kalo mau minum skalian panggil si *tiiiiiit* (nama disamarkan), kalo mabok enak tuh bisa digilir.."

(A): "bro, mau gak nih?"

(Raflesia): "kalo cewenya bawa sinilah, tapi kalo minum kayanya gak bro.."

(A): "kalo situ bro? Ya daripada bengong kan.."

(Saya): "waduh bro, jangankan minum itu, minum marimas aja udah mabok, gak kuat mah saya!"

(B): "soalnya kalo gak mabok, cewe-cewenya bakalan susah diajakin, kan situ juga yang datang ke sini nyari cewe.."

(Saya): "ya jangan gitu juga lah, anak orang jangan diapa-apain, lagian yang nyari si bangke ini, saya mah nemenin doang.."

(A): "emang nyari yang gimana bro? Yang cantik ada, yang liar ada. Kita banyak stoknya koq.."

(Raflesiaarnoldi): "pokoknya yang ada ajalah.."

(A): "btw, si *tiiiiiiit* kemarin pulang kost-an nangis-nangis, katanya udah putus, padahal udah ditidurin pacarnya.."

(B): "lu malah gak tau kalo pacarnya suka mukul, tapi dia masih aja balikan, ketagihan kali gitu-gituan"

(A): "lah kemarin di kamarnya ampe teriak-teriak, ayam emang.."

(B): "makanya temen-temen lu ajakin minum, biar kita bisa ngeliat goyangannya si *tiiiiiiit*"

(A): "gimana bro? Biar gak bengong juga kita.."

(Raflesiaarnorldi): "kalo saya mah terserah, gimana ru?"

(Saya): dalam hati "sianying kalo masalah cewe langsung ngiler, baru tau saya ternyata dia juga pemuda biadab"

 (A): "gimana bro?"

(Saya): "sorry aja nih, kalo ginian mending saya balik, gak cocok..."

*percakapan omong kosong ini sejujurnya masih panjang dan berlanjut layaknya sinetron tersandung oleh lulu tobing, tapi karena terlalu banyak memuat konten goblok dan tidak patut ditiru, jadinya saya cuma nulis yang seingatnya*

(Raflesiaarnoldi): "ru, main ke rumah cewe yang tadi dibahas yok, lumayan tuh!"
*kita berdua otw balik ke rumah*

(Saya): "lu kalo mau ke sana, pergi sendiri setan, lu rusak rusak sendiri, jangan bawa-bawa orang"

(Raflesiaarnoldi): "malu kali kalo sendiri.."

(Saya): "lah kalo malu, jangan pergi bego .. lu nyari cewe kemanapun bakal saya temenin, tapi kalo lu nyari cewe buat lu rusakin, lu gak usah datang lagi ke rumah. Saya ngomong keras bukan sok alim, tapi karena sy udah cukup bangsat, gak mau tambah bangsat lagi, saya yang belum disumpah gereja aja boro-boro bejat, lah elu yang sudah disumpah, pikiran malah sesat, gak ketolong lu.."

Sejujurnya saya sedikit emosi dalam perjalan pulang bersama si bangke Raflesiaarnoldi, tapi karena saya tau dia cuma anak muda yang gampang terpengaruh pergaulan yang begajulan, makanya saya sedikit maklum dan berusaha untuk menyuruh si bangke tidak lagi ikut-ikutan pada ajakan laknat para mahasiswa fakultas ekonomi tersebut, mungkin karena mahasiswa-mahasiswa ini keseringan mendapat materi pemasukan dan pengeluaran (masuk-keluar *plak ) makanya otak mereka agak melenceng ke arah bawah.

Well, mungkin pengalaman saya yang agak miris ini bisa jadi peringatan untuk sedikit waspada dengan pergaulan masa kini, dari yang saya tulis di atas, mungkin rangkuman poin-poinnya saya jabarkan sebagai berikut,
 
 - Minum di siang hari, ini asli govlog (bukan pergi bermain vlog). Mindset seperti ini hanya dimiliki mereka yang sok laki, bahwasanya laki-laki jika berkumpul harus gilir miras, bahwasanya definisi 'LAKI' itu terlihat keras, yeah dude its so yesterday, 'LAKI' itu minum air mineral, atau air isotonik, sesekali minuman berenergi, bukan maboknya yang membuat laki terlihat LAKI, tapi SEHAT JIWA RAGA bung! sok LAKI tapi SAKIT ya lama-lama MATI somplak. Susah emang portal kompleks.

  - Ada yang namanya Azas Traktir, yaitu faktor dimana yang mengajak adalah yang mentraktir, sedangkan yang kita lihat sekarang, dia yang ngajakin ketemuan, pas ngumpul malah minta patungan. Jika menemukan oknum seperti ini, lebih baik masukan sebuah granat aktif ke dalam saku celanannya, sehingga spesies seperti itu lenyap lalu terciptalah kehidupan pertemanan yang lebih kondusif.

  - Hampir semua laki-laki akan menuntut wanita yang masih 'tersegel', tapi tidak bisa dipungkiri yang paling ironis adalah bagian dimana kecenderungan laki-laki yang merobek segel tapi tidak membeli. Artinya adalah laki-laki menuntut pada apa yang menjadi bagian dari tanggung jawabnya, tapi melalaikan kemudian menyalahkan. Saya pun sebagai seorang laki-laki tidak luput dari celah ini, saya sudah sering kali merusak segel secara diam-diam, lalu pergi setelah puas, maafkan dosa-dosaku komik gramedia.

  - Cewe jaman sekarang lebih rapuh dari triplex kontrakan, banyak yang menerima janji manis serta harapan, bualan cinta masa depan, lalu tak sadar yang dikenakan sudah acak-acakan, kemudian lepas dari badan, lalu berlanjutlah layaknya DVD jepang jenis perkodean. Disini masalahnya, ketika para wece-wece beranggapan pacar adalah segalanya, memberikan semuanya, padahal itu semua bisa berakhir dengan mudahnya kapan saja. Jaga diri, berpikir dampak ke depan, dan juga dampak ke sekitar, setidaknya bisa membantu untuk kita anak muda supaya tidak terlalu jauh lewati batasan. 

Wadoooh ogut ngomong kek orang bener yee, padahal mah aslinya rusak juga wkwkwkwk. Saya di sini bukan hadir sebagai tokoh yang menebarkan nilai-nilai moral, tapi karena saya sudah banyak ngeliat dampak nyata pergaulan bebas, makanya saya berusaha untuk tidak ikut-ikut merasakan. Saya rusak tapi tidak serusak demikian, untungnya saya dibesarkan oleh bimbingan keluarga yang baik, saya tidak merokok, tidak miras, tidak punya pacar pun iya. Bermain cinta sudah jarang, padahal sekarang ketampanan sedang dalam fase memuncak, tapi sang hawa belum juga berjumpa. Kemarin baru mau konsultasi ke aa betot, tapi keburu ditangkap karena kasus perguruan spiritual terselubung alias perkumpulan minum teh sisri rasa psikotropika, sungguh wadaw dunia hiburan tanah air.

Daripada alurnya merembes panjang lebar jajar genjang, lebih baik saya akhiri tulisan random ini, semoga teman-teman yang membaca bisa mendapatkan hikmah, dan menjalani hidup dengan lebih bijaksana lagi.

btw si bangke tadi saya bbm, tadi langsung pulang atau bagaimana, tapi dia malah balas...

"Gak langsung pulang, singgah dulu ke rumahnya cewe itu hehe"

".................."

Minggu, 03 Juli 2016

June 26th

Beberapa tahun belakangan, saya mencoba sebuah aktifitas aneh di luar kebiasaan manusia nyata, yakni melupakan hari ulang tahun. Biasanya kejadian tersebut tampil di sinetron-sinetron, saking sibuknya sampai lupa hari ultahnya sendiri, kemudian orang lain yang menyadarkan, wah aku terkejut.

Sampai 24 juni kemarin saya sudah mencoba, tapi notif facebook menghancurkan segalanya, pagi-pagi sudah ada yang mengirim postingan, cewe lagi (sayang ada pacarnya ;_;), kemudian diiringi notif-notif lain dari sesama jomblowan veteran. Ini permasalahannya, saya mencoba untuk lupa, tapi tanggal ultah masih tercantum di kronologi, tidak tertolong.

Di rumah pun begitu, selalu ada kebiasaan masak-masak oleh ortu, mungkin sebagai pengingat & ucap syukur kalau orang di rumah ada yang bertambah umurnya. Saya tidak bisa mengelak dari ini, beralasan karena masakan tersebut terlalu sayang untuk dilewatkan, juga takut kena kutukan karena telah menolak berkat, haleluyah.

Selain mencoba melupakan hari ultah, saya memang punya banyak aktifitas yang beda dari mahluk bumi pada umumnya, mulai dari memandangi isi gelas sebelum minum, mengendus masakan sebelum dimakan, membasahi kaki, berjalan tanpa suara jejak, membaca pikiran, pengeliatan transparan, dan menggosongkan air, tapi melupakan hari lahir inilah yang sulit saya realisasikan, mungkin tahun-tahun berikut baru akan tercapai yes.

Selain ingin melupakan hari lahir, saya juga mencoba untuk tidak menghitung umur. Makanya di facebook saya mencantumkan lahir pada tahun 1921, supaya bisa menipu diri dan teman-teman. Sebenarnya ingin mengaplikasikan hal serupa di ktp atau kartu keluarga, tapi saya takut tertangkap petugas sensus, lalu dideportasi ke kampung halaman di perfektur futurtsonga republik kuvukiland, yang kegiatan sehari-harinya hanya bermain gwara-gwara.

Terlihat konyol yah, tapi beginilah cara saya pribadi memaknai hidup, bagi saya makna hidup bukan saat umur berapa untuk mencapai apa, saya lebih mementingkan untuk melewati hari dengan bahagia dan sehat jiwa raga. Angka dalam hidup terkadang memaksa untuk membuat suatu tuntutan, melakukan ini itu, mendapat ini itu. Mungkin ini lebih ke tipe orang yang merasa hidupnya harus terorganisir dengan baik, dan saya adalah tipe orang yang manajemen hidupnya terlanjur acak-acakan. Ibarat pendaki yang turun gunung, orang lain turun sesuai rute, saya pasti akan menyeleweng dari jalur, karena berpikir selama terus berjalan turun akan sampai di tempat yang tidak jauh berbeda. *btw saya serius pernah turun gunung jalur random, lalu nyasar di belakang rumah orang huehehe

Intinya adalah, saat manusia telah melewati masa remaja, saat itulah dia merasa berhak memutuskan jalan ninjanya. Dulu ortu akan menyetir sesuai dengan arahannya, tapi ketika kita dewasa, mereka akan lebih memilih untuk mensupport. Saya mengalami itu, pernah sekali dua kali mencoba pergi mandiri jauh dari rumah, dan ortu hanya bisa mendukung dan mendoakan, dan hal itulah yang membuat kita sadar kalau sejauh apapun kita berada, selalu ada tempat untuk pulang. Walaupun saya sedikit agak gila, tapi ada orang di rumah yang berharap saya selalu balik ke rumah, ya kadang-kadang memang tidak di cariin, karena mereka tau saya memang sering raib gak jelas.

Well, 26 juni beberapa tahun silam saya dilahirkan, walaupun tahun ini sudah tidak ditemani kehadiran seorang bapak, tapi dengan kumpulnya semua keluarga saya sudah cukup bahagia. Saat menulis ini saya sedang mengisolasi diri di kamar ditemani tracklist album Blackhole and Revelation dari MUSE, di luar langit sedang kelabu, seakan mendukung diri ini yang lari dari kenyataan "pajak hari ultah" dari teman-teman. Logikanya adalah ini hari untuk merayakan saya, bukan saya yang merayakan kalian, jadi kalian harusnya mentraktir saya, bukan saya yang mentraktir kalian. #sikap #lelaki

Dan untuk teman-teman yang sudah mengucapkan, terima kasih banyak, semoga kita masuk surga sama-sama.

Untuk teman-teman yang mengingat tapi tidak memberi ucapan, tidak masalah bagi saya, semoga kita juga masuk surga bersama-sama, tapi kalian tempatnya di bangku tribun atas.

Untuk teman-teman yang berharap makan-makan, mungkin lain waktu, bukannya saya pelit, lebih tepatnya saya sedang berhemat, maklum ultah di tanggal tua.
(?) Berarti tanggal muda ada traktiran?
(*) Sorry lagi banyak kebutuhan haha .. #diblender

Btw soal resolusi, yah cukup 720P aja keles ye #plak ,, maksudnya harapan kedepan? Hmm punya PS4 biar bisa mencicipi RE7 *uhuk *kode

Akhir kata, Happy Birthday to me, hail hydra!!

Jumat, 01 Juli 2016

Double Agent

Beberapa waktu lalu sempat nonton Captain America: Civil War, dan beberapa hari setelahnya si pembuat komik Captain America mengumumkan kabar bahwa bang Steve Roger itu double agent antara hydra dan avengers, ingin rasanya melempar frisbee kapten ke si kreator.

Double Agent definisi dalam kamus palelupedia adalah seorang yang mengaku team nasi goreng tapi nasi kuning temannya diembat juga. *based on true event

Dalam kehidupan sehari-hari, fenomena Double Agent pun akan bisa kita temui. Double Agent di sini bukan seorang intelejen yang bekerja untuk pemerintah belanda sekaligus indonesia, tapi seonggok teman atau seorang yang kau beri informasi, kemudian orang tersebut menyebarluaskannya lagi. Bisa juga alay yang sering broadcast BBM itu disebut Double Agent, bedanya mereka punya kadar intelektual lemah, dengan moto hidup "yang penting share" bukan "share yang penting". Mahluk-mahluk tersebut cocoknya dikumpulkan dalam apollo 66, trus dikirim ke planet nibiru dengan perbekalan momogi secukupnya.

Lalu ada juga jenis Double Agent berupa teman curhat, tapi meneruskan curhat tersebut pada subjek yang bersangkutan. Double Agent ini di Indonesia disebut Ember. Jangan galau dekat orang ini.

Double Agent pun bisa kita temukan dalam kehidupan akademia, misalnya ketika ujian. Ketika kita berusaha belajar semalaman, tapi dimintai contekan oleh teman yang semalaman begajulan, tapi karena faktor teman kita tetap memberikan jawaban, lalu si teman memberikan ke teman lainnya, kemudian berlagak seakan dia yang bersusah payah memutar pikiran. Jenis teman seperti ini tepat jadi sasaran kamehameha dari arah belakang.

Saya membahas Double Agent karena beberapa minggu yang lalu, saya merasakan sendiri bagaimana berinteraksi dengan Double Agent. Coba ceritakan? Hmm sepertinya kepanjangan, tapi intinya saya lega agent tersebut sudah memakan umpan dan mengantarkan pesan tersirat yang saya beberkan, sampai di tujuan, dan mendapat respon dari si subjek utama. Achievement Unlocked
*Dadah dadah ke phone screen
(Red: Dadah/bye bukan dada)


Seyogyanya, Double Agent tidak selamanya negatif dan masih bisa dipergunakan sebagai hal yang positif, misalnya jadi jubir atau pengantar pesan agar supaya untuk menjaga silaturahmi tetap going on *tsah.
Double Agent pun membuat seorang dengan tipe 'berdiri dalam gelap' tetap demikian adanya, karena sesuatu yang dia kirimkan tidak langsung melainkan melalui perantara, keep being mysteriously *plak #RIPgrammar

Double Agent adalah jenis penyebar aktif, jadi untuk sesuatu yang akan kau rahasikan, sebaiknya tidak membebankan kepada orang tersebut. Tidak sulit membedakan Double Agent, ciri-cirinya adalah;
- Selalu ada saat aib seorang mulai tersebar
- Lubang telinganya sedikit lebih besar 5 milimeter dari orang biasa
- Elastisitas bibirnya flexibel karena sering menebar kata-kata dengan kecepatan 18 kata dalam 5 detik
- Sorot matanya penuh kecurigaan dan awas pada tiap isu yang merebak di sekitarnya
- Pori-porinya cenderung membuka-menutup setiap menelisik gosip baru yang sedang hangat-hangatnya
.
Informasi ini berdasarkan penelitian ahli bidang perkepoan universitas stamford bridge di norwegia tenggara.

Ingat, Double Agent bukan hanya dikarenakan adanya kesempatan, tapi juga karena diri sendiri yang mengalami kelengahan, san chai san chai. #alaBiksuThong

Film Rekomen

Yooooot, lama tidak mereview film (lebih tepatnya mengulas random) karena bahasan seperti ini sepertinya sangat membosankan bagi hamba. Sekali lagi, meREVIEW film itu harus didasari dengan pengamatan jeli dengan menonton sebuah film sekurang-kurangnya 2x, karena Review berarti mqs soal premis, alur cerita, sinematografi, akting, pencahayaan, tata rias tata busana dan tata citata. *apadah

Kali ini saya mungkin cuma rekomendasi sebuah film dari beberapa film yang sudah saya tonton sebulan terakhir seperti,
Jepang:
- Noroi
- Whats going on with my sister #salahdonlot
- Princess sakura forbidden pleasure #salahdonlot
- Ju-on the final
- Eyes
- Innersable (blum ada subtitlenya, nonton pake insting)
- Boruto Naruto the movie
- Detective Conan the movie
Hollywood:
- 10 cloverfield lane
- Containment
- Southbound
- Emelie
- Hush
- The visit
- 28 days nyambung 28 weeks later
- The blair witch's project
- Paranormal activity: the ghost dimension
- Cell (di sini pacar saya main, si Isabelle Fuhrman) *digergaji
- Last shift
- The mist (maximum superior seiya twist ending)
- The midnight meat train
- Shaun of the dead
- The Offering (pemainnya hollywood, tapi film singapura)
Korea:
- I saw the devil
- The piper
- The phone

Dan series Fear the walking dead season 1, beberapa film legend, beberapa bagus, beberapa biasa aja, dan yang saya beri hestek #salahdonlot adalah film-film yang sebaiknya tidak ditonton di ruang keluarga, alias terlalu banyak mengumbar adegan yang kontra dengan kebijakan internet positif. Percayalah saya benar-benar #salahdonlot, tapi dikarenakan sudah #terlanjutdonlot jadi ya di tonton juga lah, right dude? *plak

Dari puluhan film-film di atas, ada satu yang terlalu menarik perhatian saya, film korea yang judulnya The Phone, genrenya remix koplo drama, thriller, sci-fi. Sebenarnya awal liat genre drama agak sungkan untuk mengeluarkan kuota, tapi karena mengandung bumbu thriller (korea banyak yang bagus thriller misterinya), jadi tertarik untuk lanjut baca ke sinopsisnya. Menceritakan tentang seorang pengacara yang istrinya dibunuh secara misterius, dan tepat setahun setelah pasca kejadian, doi dapat telpon dari almarhum istrinya, yang seakan-akan hidup kembali. #jengjeng

Bila dipandang-pandang sinopsisnya, film ini pasti mengandung unsur goib? Hmm di sinilah menariknya film ini, kita sebagai penonton akan dibawa mengikuti alur cerita, scene demi scene akan semakin menimbulkan pertanyaan "gimana kelanjutnya ya?".

Sejak awal film mungkin penonton sudah bisa tau apa yang dialami oleh si bapak pengacara ini, dan pasti ada beberapa penonton yang kemudian stop dan beralih ke film lain. Tapi untunglah saya menyukai film dengan premis seperti film mandarin yang dulu pernah saya tonton berjudul Secret, mengambil tema yang sama, tapi The Phone tampil dengan ebih memainkan adrenalin, memainkan emosi penonton sehingga berteriak "woy tembak gobloq, aa payah portal kompleks" layaknya ibu-ibu menonton serial Uttaran, demi dewa.

Saya beberapa kali menonton film horror atau thriller misteri korea macam Death Bell, Mourning Grave, Mother dan I Saw The Devil, beberapa lupa judulnya karena nontonnya di tivi kabel channel korea, dan saya akui genre misteri korea sangat bagus dan jenius. Ajussi, oppa dan eunni korengan sangat lihai meramu teka-teki menjadi sebuah film yang epic, ditambah dengan mbak-mbak aktris yang kadang membuat hamba kehilangan fokus sementara karena kecantikannya yang menyegarkan mata, tak peduli itu kecantikan alami atau jogres plastik gorengan.

[Uneg Uneg Corner], terkadang saya kasian ama cewek-cewek korea yang didalam film selalu dituntut untuk beradegan semi bahkan frontal. Menurut saya ini tidak terlalu perlu karena sudah didukung dengan segi cerita yang menarik. Beda dengan Hollywood yang Love Scene adalah suatu kebiasaan bodoh dalam filmnya, saya sedikit tau kebenaran kalau di korea adegan macam itu dianggap batu sandungan untuk nona-nona korea bila ingin eksis di dunia hiburan sana. Jika dibandingkan dengan tetangga sebelah, Jepang sudah bisa memilah dunia hiburannya dengan adanya segmen JAV, tidak seperti korea yang sudah menjadi rahasia umum adanya praktek prostitusi di dunia agensi hiburan, cukup miris buat lelaki baik seperti saya.

Demikian untuk film The Phone, untungnya film ini tidak banyak poin-poin Parent guide untuk ukuran film korea. Film ini aman ditonton di ruang keluarga, unsur gorenya pun tidak berasa apa-apa, saya hanya merekomendasikan dan tidak mengulas terlalu banyak, karena film ini terlalu rentan sopiler aka Spoiler. Jika diberi penilaian untuk film ini, mungkin akan saya beri 7.5 untuk keseluruhan, btw istri dan anak si pengacara cantik-cantik loh, ya nilai tambahan lah. Huehue

Kalau mau download, silahkan klik di sini, kalau linknya tidak bisa, berarti anda ketipu karena memang linknya tidak ada, itulah mengapa Google tercipta, mau link ya cari di sana.

Untuk yang mau nanya-nanya deretan film di atas rekomen atau tidak, mensyong aja di twitter saya @Herjudd, btw saya juga sedang menonton filmnya abang Tom Cruise yaitu Jack Reacher, dan film ini sungguh keren, tonton sendiri.

Jumat, 03 Juni 2016

Menulis

Sebenarnya lebih cocok kalo disebut mengetik, baik itu cerpen, cerita panjang, novel dll dimulai dengan item mesin ketik atau laptop atau komputer bla bla bla soalnya kalo nulis pake tulisan tangan bisa gempor tangan kita. Btw ini bukan mengupas soal ketik mengetik, tapi tentang sulitnya membuat sebuah karya tulis.

Tong, emang lu penulis terkenal sampe ngerti susahnya nulis?

Nah makanya itu, saking sulitnya menulis, tulisan saya sering kandas di tengah jalan. Saya bingung, karya tulis sama hubungan asmara kenapa saling berkoalisi dalam kehidupan sehari-hari saya huhuhu. #plak

Daripada curhat tentang kengenesan kalbu, lebih endes kalau saya mulai pembahasannnya, jadi gini (cari posisi pw, lempar poni), sebelumnya saya pernah punya karangan tulisan yang sudah diposting di catatan facebook, bisa dilokit di akun Herjud, karangan itu sebut saja fanfict, semacam tulisan seorang penggemar yang membuat sebuah cerita fiksi, yang di mana sosok yang dikaguminya bermain dalam cerita tersebut, simpelnya fantasi penggemar pada idolannya, ingat ini FANTASI, bukan DELUSI maupun ILUMINASI atau ZIONIS juga DESEPTIKON.

Fanfict itu jenis tulisan yang gampang, buat imajinasi praktis tapi menarik, tidak perlu kosakata baku atau formal, dengan perspektif orang pertama, seet jadilah sebuah karya, tapi belum tentu karya anda disenangi atau diminati, tergantung premisnya sih kalau kata juri komedi berdiri.

Premis yang saya buat waktu itu sederhana, seorang pembuat kopi (kalau barista ketinggian) di sebuah warung kopi pinggir jurang maksudnya jalan, yang mengalami kisah menarik yaitu warkopnya dijadikan tempat nongkrong sebuah grup idola, dan kemudian perlahan-lahan memunculkan bias-bias asmara di antara beberapa tokoh di dalamnya. Jangan menganggap dulu karangan saya itu mainstream, big no, saya ngebuat tulisan itu serealitas mungkin, soalnya 40% dari karangan itu pernah teraplikasi dalam hidup baginda, 70%nya walaupun fiktif tapi tidak saya buat terlalu cinderella story seperti contoh seorang artis muda jatuh cinta pada karyawan warkop yang telah menumpahkan air mendidih 220° fahrenheit di atas kepalanya, karena saya tau percintaan itu tidak semudah kisah ftv atau drama korea.
(Tidak mudah bagi yang parasnya standar maksud saya)
Mong-ngomong itu 40% 70%=110% ya...


Well, balik lagi ke persoalan, seperti yang saya bilang fanfict itu jenis karangan yang mudah, beda dengan cerita panjang atau semacam teenlit sebutan anak 90an, serta novel 300an halaman, jenis ini harusnya sudah masuk dalam gaya baku dan formal, walaupun beberapa masih ada yang make penulisan casual, tapi tatanannya sudah harus sesuai standar percetakan, nah bagian ini yang sulit, mungkin saya jabarkan satu persatu...

  - Sudut pandang, kebanyakan novel yang pernah saya baca menggunakan perspektif orang ketiga yang bisa menjelaskan semua kejadian atau gambaran secara detil. Ini agak sulit, soalnya imajinasi kita harus luwes, ibarat seorang sutradara yang menciptakan tokoh protagonis dan antagonis, lalu memainkannya pula. Beda dengan sudut pandang pertama, hanya menciptakan satu tokoh lalu bercerita tentang apa yang dialami atau dilihat oleh tokoh itu, dan digambarkan dengan sosok AKU. Kesulitannya beda, PERSPEKTIF-3 harus punya ide yang lebih banyak dan luas, jeli dan mendetail, tapi keuntungan sudut pandangan ini yaitu lembar demi lembar akan gampang terisi banyak, tapi di sisi lain akan mudah membuat bosan. Sedangkan kesulitan PERSPEKTIF-1 yaitu membuat tulisan jadi lebih hidup, karena berbekal dengan satu pandangan yang kita harus menciptakan suasana yang tidak terlalu monoton 

  - Pemilihan kata, beh ini yang paling kampret menurut saya, ini soal kemampuan ilmu berbahasa indonesia yang baik, benar, dan sesuai ejaan yang disempurnakan. Saya pernah bilang ke seorang teman, bahasa indonesia itu lebih susah dari bahasa kuvukiland, ini soal cocok-cocokan kata antara MELIRIK dan MENENGOK, tepat-tepatan penempatan antara DIBAJAK dan DI BAJAK. Itulah kalau kita mau merasakan susahnya bahasa indonesia, menulislah. 

  - Mood, nah ini juga yang agak sue. Ketika ingin menulis, ada baiknya diawali dengan niat dan semangat pejuang 45. Kalau kau tidak punya cukup jiwa patriotisme dalam semangat, berpikirlah dengan optimisme tinggi bahwa tulisanmu akan disukai banyak orang, lalu dicetak dalam buku trus dijual di grademia *uhuk kode endorse, setelah itu kau akan seterkenal penulis macam Raditya Dika yang bisa punya pacar secantik Babe Cabita eh typo Sherina. Optimis membuat mood tidak menurun, karena ketika mood menurun, ide sulit terhimpun, dan tulisanmu ngadat berakhir vakum. Ya sama lah kasusnya seperti mendaki gunung, ketika capek kita tidak boleh lama berhenti, karena lelahnya makin lama akan makin terkalkulasi yang bisa membuat dehidrasi, keram kaki, oposisi, penetrasi, dan akumulasi lalu penalti dan degradasi. Lalu rame-rame bilang "wasitnya dibayar", lah iya bego memang dibayar.
 APA INI KENAPA JADI WASIT!!

  - Premis atau Tema (sama aja keles ye). Pada dasarnya semua orang bisa berimajinasi, tidak seperti astral project yang harus ngeluarin sukma *wess bahasanya, imajinasi cuma perlu mengkhayal, menciptakan suatu dunia di dalam pikiran, lalu mainkan. Tapi tidak semua premis berasal dari fiktif, bisa juga berdasar pengalaman nyata, ataupun crossover asli fiksi biar bumbu-bumbu dalam cerita lebih berasal, karena masakan tidak cukup gurih hanya dengan garam dan gula, juga di perlukan vetsin dan sebangsanya. Btw saya sebagai penulis super amatir lebih prefer ke arah premis fiktif, asal tau saja imajinasi saya setara dengan level sang maestro sci-fi Christoper Nolan, bedanya beliau bisa mengaplikasikan ke dalam layar lebar, sedangkan saya cuma ke layar smartphone, itupun sering macet, kalaupun berhasil keposting viewersnya sedikit. Ckckck thug life

(Kamus) *Vetsin: Suatu kondisi di mana tubuh secara otomatis mengeluarkan partikel kotor/debu yang masuk dari hidung*

Ada lagi kasus yang menarik, ini disebut improvisasi dalam penulisan, mungkin juga pernah dialami oleh para pemikir kreatif. Jadi bagi yang dulu semasa sekolah masih belum marak google-googlean, ada kalanya merasa kesulitan ketika mengerjakan LKS tapi tidak menemukan jawaban dalamnya, kemudian mencari di buku materi yang lebih lengkap, tapi tidak juga menemukan jawaban yang pas, well apa yang dilakukan? Nah improvisasi, cukup cari kata-kata yang menurut kita relevan, digabung dengan kata-kata karangan biar terdengar selaras dan nyambung, taraaa kelar permasalahan, nilai urusan belakangan huahaha.

Lagipula proses kegiatan pembelajaran akademik yang kita alami akhirnya berujung pada kegiatan menulis, kalau kata gamer raja terakhir atau raja besarnya itu adalah SKRIPSI, walaupun masih ada proses sidang setelahnya, tapi skripsi cenderung jadi momok menakutkan untuk mahasiswa yang sebentar lagi bergelar sarjana. Saya memang belum pernah merasakan yang namanya skripsi, tapi saya rasa seorang penulis aktif tidak akan banyak dapat masalah jika berhadapan dengan skripsi. Penulis bukan hanya mengandalkan ide dan imajinasi, tapi juga observasi. Seorang Artur Conan Doyle tidak mungkin menulis Sherlock kalau tidak masuk ke dalam dunia kriminal dan investigasi kepolisian, J.K Rowling yang mampu menciptakan Hogwarts pasti mempelajari tentang sihir dan tidak hanya bermodal mantra simsalabim abrakadabra, ataupun Trinity yang membuat Naked Traveler, tidak mungkin kan beliau cuma melihat dunia hanya dengan menonton My Trip My Adventure? Semua melalui tahap observasi, dan tahap observasi juga dialami oleh mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi.

Well, penulis tidak sulit menyelesaikan skripsi? Kemungkinan besar ya, penulis terbiasa mengexplore ide dan gagasan, dan mahasiswa darurat skrispsi cenderung mengcopy paste tulisan yang sudah ada, tidak ada improvisasi, dan dosen pembimbing yang sudah jeli pasti akan merasa basi lalu meminta koreksi dan koreksi. Beberapa mahasiswa emosi dalam tahap ini, dan terbukti dengan yang baru-baru ini terjadi, mahasiswa geram karena skripsi terus dikoreksi, lalu membunuh dosenya sendiri, sebuah ironi.

Sekali lagi saya belum pernah merasakan skripsi, jadi anggapan saya di atas belum tentu benar juga sih. Tapi satu yang pasti, SKRIPSI berarti MENULIS, jadi jika ingin belajar merasakan SKRIPSI, cobalah MENULIS.

Btw diriku mungkin daftar kuliah tahun ini, doakan aku ya!
*ala benteng takeshi*