Minggu, 03 Juli 2016

June 26th

Beberapa tahun belakangan, saya mencoba sebuah aktifitas aneh di luar kebiasaan manusia nyata, yakni melupakan hari ulang tahun. Biasanya kejadian tersebut tampil di sinetron-sinetron, saking sibuknya sampai lupa hari ultahnya sendiri, kemudian orang lain yang menyadarkan, wah aku terkejut.

Sampai 24 juni kemarin saya sudah mencoba, tapi notif facebook menghancurkan segalanya, pagi-pagi sudah ada yang mengirim postingan, cewe lagi (sayang ada pacarnya ;_;), kemudian diiringi notif-notif lain dari sesama jomblowan veteran. Ini permasalahannya, saya mencoba untuk lupa, tapi tanggal ultah masih tercantum di kronologi, tidak tertolong.

Di rumah pun begitu, selalu ada kebiasaan masak-masak oleh ortu, mungkin sebagai pengingat & ucap syukur kalau orang di rumah ada yang bertambah umurnya. Saya tidak bisa mengelak dari ini, beralasan karena masakan tersebut terlalu sayang untuk dilewatkan, juga takut kena kutukan karena telah menolak berkat, haleluyah.

Selain mencoba melupakan hari ultah, saya memang punya banyak aktifitas yang beda dari mahluk bumi pada umumnya, mulai dari memandangi isi gelas sebelum minum, mengendus masakan sebelum dimakan, membasahi kaki, berjalan tanpa suara jejak, membaca pikiran, pengeliatan transparan, dan menggosongkan air, tapi melupakan hari lahir inilah yang sulit saya realisasikan, mungkin tahun-tahun berikut baru akan tercapai yes.

Selain ingin melupakan hari lahir, saya juga mencoba untuk tidak menghitung umur. Makanya di facebook saya mencantumkan lahir pada tahun 1921, supaya bisa menipu diri dan teman-teman. Sebenarnya ingin mengaplikasikan hal serupa di ktp atau kartu keluarga, tapi saya takut tertangkap petugas sensus, lalu dideportasi ke kampung halaman di perfektur futurtsonga republik kuvukiland, yang kegiatan sehari-harinya hanya bermain gwara-gwara.

Terlihat konyol yah, tapi beginilah cara saya pribadi memaknai hidup, bagi saya makna hidup bukan saat umur berapa untuk mencapai apa, saya lebih mementingkan untuk melewati hari dengan bahagia dan sehat jiwa raga. Angka dalam hidup terkadang memaksa untuk membuat suatu tuntutan, melakukan ini itu, mendapat ini itu. Mungkin ini lebih ke tipe orang yang merasa hidupnya harus terorganisir dengan baik, dan saya adalah tipe orang yang manajemen hidupnya terlanjur acak-acakan. Ibarat pendaki yang turun gunung, orang lain turun sesuai rute, saya pasti akan menyeleweng dari jalur, karena berpikir selama terus berjalan turun akan sampai di tempat yang tidak jauh berbeda. *btw saya serius pernah turun gunung jalur random, lalu nyasar di belakang rumah orang huehehe

Intinya adalah, saat manusia telah melewati masa remaja, saat itulah dia merasa berhak memutuskan jalan ninjanya. Dulu ortu akan menyetir sesuai dengan arahannya, tapi ketika kita dewasa, mereka akan lebih memilih untuk mensupport. Saya mengalami itu, pernah sekali dua kali mencoba pergi mandiri jauh dari rumah, dan ortu hanya bisa mendukung dan mendoakan, dan hal itulah yang membuat kita sadar kalau sejauh apapun kita berada, selalu ada tempat untuk pulang. Walaupun saya sedikit agak gila, tapi ada orang di rumah yang berharap saya selalu balik ke rumah, ya kadang-kadang memang tidak di cariin, karena mereka tau saya memang sering raib gak jelas.

Well, 26 juni beberapa tahun silam saya dilahirkan, walaupun tahun ini sudah tidak ditemani kehadiran seorang bapak, tapi dengan kumpulnya semua keluarga saya sudah cukup bahagia. Saat menulis ini saya sedang mengisolasi diri di kamar ditemani tracklist album Blackhole and Revelation dari MUSE, di luar langit sedang kelabu, seakan mendukung diri ini yang lari dari kenyataan "pajak hari ultah" dari teman-teman. Logikanya adalah ini hari untuk merayakan saya, bukan saya yang merayakan kalian, jadi kalian harusnya mentraktir saya, bukan saya yang mentraktir kalian. #sikap #lelaki

Dan untuk teman-teman yang sudah mengucapkan, terima kasih banyak, semoga kita masuk surga sama-sama.

Untuk teman-teman yang mengingat tapi tidak memberi ucapan, tidak masalah bagi saya, semoga kita juga masuk surga bersama-sama, tapi kalian tempatnya di bangku tribun atas.

Untuk teman-teman yang berharap makan-makan, mungkin lain waktu, bukannya saya pelit, lebih tepatnya saya sedang berhemat, maklum ultah di tanggal tua.
(?) Berarti tanggal muda ada traktiran?
(*) Sorry lagi banyak kebutuhan haha .. #diblender

Btw soal resolusi, yah cukup 720P aja keles ye #plak ,, maksudnya harapan kedepan? Hmm punya PS4 biar bisa mencicipi RE7 *uhuk *kode

Akhir kata, Happy Birthday to me, hail hydra!!

Jumat, 01 Juli 2016

Double Agent

Beberapa waktu lalu sempat nonton Captain America: Civil War, dan beberapa hari setelahnya si pembuat komik Captain America mengumumkan kabar bahwa bang Steve Roger itu double agent antara hydra dan avengers, ingin rasanya melempar frisbee kapten ke si kreator.

Double Agent definisi dalam kamus palelupedia adalah seorang yang mengaku team nasi goreng tapi nasi kuning temannya diembat juga. *based on true event

Dalam kehidupan sehari-hari, fenomena Double Agent pun akan bisa kita temui. Double Agent di sini bukan seorang intelejen yang bekerja untuk pemerintah belanda sekaligus indonesia, tapi seonggok teman atau seorang yang kau beri informasi, kemudian orang tersebut menyebarluaskannya lagi. Bisa juga alay yang sering broadcast BBM itu disebut Double Agent, bedanya mereka punya kadar intelektual lemah, dengan moto hidup "yang penting share" bukan "share yang penting". Mahluk-mahluk tersebut cocoknya dikumpulkan dalam apollo 66, trus dikirim ke planet nibiru dengan perbekalan momogi secukupnya.

Lalu ada juga jenis Double Agent berupa teman curhat, tapi meneruskan curhat tersebut pada subjek yang bersangkutan. Double Agent ini di Indonesia disebut Ember. Jangan galau dekat orang ini.

Double Agent pun bisa kita temukan dalam kehidupan akademia, misalnya ketika ujian. Ketika kita berusaha belajar semalaman, tapi dimintai contekan oleh teman yang semalaman begajulan, tapi karena faktor teman kita tetap memberikan jawaban, lalu si teman memberikan ke teman lainnya, kemudian berlagak seakan dia yang bersusah payah memutar pikiran. Jenis teman seperti ini tepat jadi sasaran kamehameha dari arah belakang.

Saya membahas Double Agent karena beberapa minggu yang lalu, saya merasakan sendiri bagaimana berinteraksi dengan Double Agent. Coba ceritakan? Hmm sepertinya kepanjangan, tapi intinya saya lega agent tersebut sudah memakan umpan dan mengantarkan pesan tersirat yang saya beberkan, sampai di tujuan, dan mendapat respon dari si subjek utama. Achievement Unlocked
*Dadah dadah ke phone screen
(Red: Dadah/bye bukan dada)


Seyogyanya, Double Agent tidak selamanya negatif dan masih bisa dipergunakan sebagai hal yang positif, misalnya jadi jubir atau pengantar pesan agar supaya untuk menjaga silaturahmi tetap going on *tsah.
Double Agent pun membuat seorang dengan tipe 'berdiri dalam gelap' tetap demikian adanya, karena sesuatu yang dia kirimkan tidak langsung melainkan melalui perantara, keep being mysteriously *plak #RIPgrammar

Double Agent adalah jenis penyebar aktif, jadi untuk sesuatu yang akan kau rahasikan, sebaiknya tidak membebankan kepada orang tersebut. Tidak sulit membedakan Double Agent, ciri-cirinya adalah;
- Selalu ada saat aib seorang mulai tersebar
- Lubang telinganya sedikit lebih besar 5 milimeter dari orang biasa
- Elastisitas bibirnya flexibel karena sering menebar kata-kata dengan kecepatan 18 kata dalam 5 detik
- Sorot matanya penuh kecurigaan dan awas pada tiap isu yang merebak di sekitarnya
- Pori-porinya cenderung membuka-menutup setiap menelisik gosip baru yang sedang hangat-hangatnya
.
Informasi ini berdasarkan penelitian ahli bidang perkepoan universitas stamford bridge di norwegia tenggara.

Ingat, Double Agent bukan hanya dikarenakan adanya kesempatan, tapi juga karena diri sendiri yang mengalami kelengahan, san chai san chai. #alaBiksuThong

Film Rekomen

Yooooot, lama tidak mereview film (lebih tepatnya mengulas random) karena bahasan seperti ini sepertinya sangat membosankan bagi hamba. Sekali lagi, meREVIEW film itu harus didasari dengan pengamatan jeli dengan menonton sebuah film sekurang-kurangnya 2x, karena Review berarti mqs soal premis, alur cerita, sinematografi, akting, pencahayaan, tata rias tata busana dan tata citata. *apadah

Kali ini saya mungkin cuma rekomendasi sebuah film dari beberapa film yang sudah saya tonton sebulan terakhir seperti,
Jepang:
- Noroi
- Whats going on with my sister #salahdonlot
- Princess sakura forbidden pleasure #salahdonlot
- Ju-on the final
- Eyes
- Innersable (blum ada subtitlenya, nonton pake insting)
- Boruto Naruto the movie
- Detective Conan the movie
Hollywood:
- 10 cloverfield lane
- Containment
- Southbound
- Emelie
- Hush
- The visit
- 28 days nyambung 28 weeks later
- The blair witch's project
- Paranormal activity: the ghost dimension
- Cell (di sini pacar saya main, si Isabelle Fuhrman) *digergaji
- Last shift
- The mist (maximum superior seiya twist ending)
- The midnight meat train
- Shaun of the dead
- The Offering (pemainnya hollywood, tapi film singapura)
Korea:
- I saw the devil
- The piper
- The phone

Dan series Fear the walking dead season 1, beberapa film legend, beberapa bagus, beberapa biasa aja, dan yang saya beri hestek #salahdonlot adalah film-film yang sebaiknya tidak ditonton di ruang keluarga, alias terlalu banyak mengumbar adegan yang kontra dengan kebijakan internet positif. Percayalah saya benar-benar #salahdonlot, tapi dikarenakan sudah #terlanjutdonlot jadi ya di tonton juga lah, right dude? *plak

Dari puluhan film-film di atas, ada satu yang terlalu menarik perhatian saya, film korea yang judulnya The Phone, genrenya remix koplo drama, thriller, sci-fi. Sebenarnya awal liat genre drama agak sungkan untuk mengeluarkan kuota, tapi karena mengandung bumbu thriller (korea banyak yang bagus thriller misterinya), jadi tertarik untuk lanjut baca ke sinopsisnya. Menceritakan tentang seorang pengacara yang istrinya dibunuh secara misterius, dan tepat setahun setelah pasca kejadian, doi dapat telpon dari almarhum istrinya, yang seakan-akan hidup kembali. #jengjeng

Bila dipandang-pandang sinopsisnya, film ini pasti mengandung unsur goib? Hmm di sinilah menariknya film ini, kita sebagai penonton akan dibawa mengikuti alur cerita, scene demi scene akan semakin menimbulkan pertanyaan "gimana kelanjutnya ya?".

Sejak awal film mungkin penonton sudah bisa tau apa yang dialami oleh si bapak pengacara ini, dan pasti ada beberapa penonton yang kemudian stop dan beralih ke film lain. Tapi untunglah saya menyukai film dengan premis seperti film mandarin yang dulu pernah saya tonton berjudul Secret, mengambil tema yang sama, tapi The Phone tampil dengan ebih memainkan adrenalin, memainkan emosi penonton sehingga berteriak "woy tembak gobloq, aa payah portal kompleks" layaknya ibu-ibu menonton serial Uttaran, demi dewa.

Saya beberapa kali menonton film horror atau thriller misteri korea macam Death Bell, Mourning Grave, Mother dan I Saw The Devil, beberapa lupa judulnya karena nontonnya di tivi kabel channel korea, dan saya akui genre misteri korea sangat bagus dan jenius. Ajussi, oppa dan eunni korengan sangat lihai meramu teka-teki menjadi sebuah film yang epic, ditambah dengan mbak-mbak aktris yang kadang membuat hamba kehilangan fokus sementara karena kecantikannya yang menyegarkan mata, tak peduli itu kecantikan alami atau jogres plastik gorengan.

[Uneg Uneg Corner], terkadang saya kasian ama cewek-cewek korea yang didalam film selalu dituntut untuk beradegan semi bahkan frontal. Menurut saya ini tidak terlalu perlu karena sudah didukung dengan segi cerita yang menarik. Beda dengan Hollywood yang Love Scene adalah suatu kebiasaan bodoh dalam filmnya, saya sedikit tau kebenaran kalau di korea adegan macam itu dianggap batu sandungan untuk nona-nona korea bila ingin eksis di dunia hiburan sana. Jika dibandingkan dengan tetangga sebelah, Jepang sudah bisa memilah dunia hiburannya dengan adanya segmen JAV, tidak seperti korea yang sudah menjadi rahasia umum adanya praktek prostitusi di dunia agensi hiburan, cukup miris buat lelaki baik seperti saya.

Demikian untuk film The Phone, untungnya film ini tidak banyak poin-poin Parent guide untuk ukuran film korea. Film ini aman ditonton di ruang keluarga, unsur gorenya pun tidak berasa apa-apa, saya hanya merekomendasikan dan tidak mengulas terlalu banyak, karena film ini terlalu rentan sopiler aka Spoiler. Jika diberi penilaian untuk film ini, mungkin akan saya beri 7.5 untuk keseluruhan, btw istri dan anak si pengacara cantik-cantik loh, ya nilai tambahan lah. Huehue

Kalau mau download, silahkan klik di sini, kalau linknya tidak bisa, berarti anda ketipu karena memang linknya tidak ada, itulah mengapa Google tercipta, mau link ya cari di sana.

Untuk yang mau nanya-nanya deretan film di atas rekomen atau tidak, mensyong aja di twitter saya @Herjudd, btw saya juga sedang menonton filmnya abang Tom Cruise yaitu Jack Reacher, dan film ini sungguh keren, tonton sendiri.