Sabtu, 27 Mei 2017

BERKAH ANAK 90'S

Wah lama juga ya tidak napak di sini, maklum sibuk dunia nyata dan akhirat, sekaligus nyari jodoh yang masih nihil penampakannya. *bersih-bersihin selebaran sedot wc*


Dikarenakan situasional dunia perinternetan yang lagi tidak bersahabat, ke socmed satu penuh hoax, ke socmed lainnya duel debat, maka dari itulah saya beberapa bulan ini menjauhi segala bentuk aktivitas dunia maya, dan mulai bergelut dalam rutinitas dunia nyata yang lebih bermakna.


Tapi saya sedikit bingung dengan tahun-tahun yang maju ini, apalagi dengan sudah berkembangnya dunia teknologi yang memberi informasi, tapi masih banyak yang mudah dibohongi.


Socmed dibuat awalnya untuk "mendekatkan" orang-orang yang jaraknya jauh, tapi yang terjadi sekarang malah kebalikannya, membuat orang-orang yang jaraknya dekat, mulai menjauhi satu sama lain.


Saya prihatin dengan adek-adek yang besarnya di jaman ini, yang walaupun dibekali dengan kemajuan jaman, tapi dikelilingi oleh orang-orang pengidap kemunduran otak.


Yaaaaah untungnya saya lahir di jaman transisi milenieum tahun 90an, karena sebut saja Generasi 90's ini adalah generasi terbahagia sepanjang peradaban, di karenakan anak 90's adalah mereka yang hidup di antara jaman dulu menuju jaman modern.


Anak 90's merasakan enaknya permainan kayu-kayuan jadi plastik-plastikan lalu mesin-mesinan, misalnya dulu main gasing, mobil, action figur, yoyo yg model kayu, sama tazos (yang pertamax dijilat-jilat karena masih ada bumbu chitosnya), lalu muncul beyblade, tamiya, gundam, sama yoyo yg bisa berputar dari subuh sampe adzan magrib.


Anak 90's hidup dalam lingkungan sosial yang sehat, pagi sekolah, sore main bola, malam main hide and seek (wesh english mantap ya). Ketika kumpul kita mainnya nyata, bicara nyata, melihatnya juga didepan mata.


Anak 90's paling bahagia dalam bidang tontonan sehari-hari. Jika pagi ada sinetron keluarga atau acara masak, siangnya berita berbobot, sore sampai magrib penuh dengan anime (dulu tidak ada cap wibu), lalu di tutup dengan tarzan betawi dan yang paling epic Pocong mumun.


Anak 90's penonton bola pernah merasakan transisi legenda dan liga-liga terbaik, yang dulu baju sama celananya kayak kaos partai, sekarang sudah aerodinamis. Dulu sepatu putih begitu keren, sekarang sepatu warna-warni plus kos kaki malah yg canggih.


Anak 90's ikut dalam perkembangan musik dalam negeri, yang dulu banyak diisi musisi-musisi dan band berkualitas tinggi, lama-lama berganti dengan aliran sampah menye-menye lirik bedebah. Tapi sekarang kenjen band dll sudah punah, berganti dgn soloist berbakat dan juga musisi/band yang mantap mania, mancing!!!


Anak 90's dalam bidang politik tidak ketinggalan, dulu kita tau mana pejuang reformasi, beberapa tahun kemudian kita bisa melihat mana yg sudah luntur, dan sekarang sudah makin jelas mana yang memanfaatkan situasi. Makanya ketika ada yang teriak "balikin kerusuhan 98 dan orde baru" itu bukan anak 90's, tapi ANAK SETAN!!!


Well well, saya bahagia lahir sebagai anak 90's, yang dulu memuja ahmad dhani, sekarang memaki-maki doi di twitter. Saya setidaknya punya dua kebanggaan utama sbg anak 90's, yaitu bisa menyaksikan pemain bola terbaik sepanjang masa bang Messi, juga bisa menyaksikan orang yang mewakili masyarakat di level tertinggi, baik hati, dicintai, tidak korupsi, dikriminalisasi tapi menerima dengan lapang hati hukumannya diBUI, tau lah siapa china keren yang satu ini.