Jumat, 04 Maret 2016

BICARA OSCAR, BICARA FILM

Agak telat ya ngomongin Academy Awards 2016, yang kemarin diselenggarakan pada 28 Februari 2016, 05.00 pm waktu Amerika Serikat. Tapi takapalah yang penting ada post baru hoho.

Academy Awards atau sebutan familiarnya Oscar, adalah penghargaan tertinggi untuk seluruh insan perfilman di seluruh muka bumi. Bukan cuma Hollywood yang bersaing untuk Oscars, Bollywood, Chinesewood, Franchwood, Britishwood, Japanwood, Indonesiawood bahkan Tigerwood bisa andil dalam acara ini, yang penting bisa buat film yang memukau, fenomenal, atau meledak di festival-festival luar negeri.

Emang kenapa dengan Oscar tahun ini?

Nah, Oscar tahun ini cukup mengundang perhatian seluruh penduduk bumi (kurang tau saya kalau penduduk luar bumi ikutan perhatian), di mulai ketika dirilisnya nama-nama para nominator yang bersaing, yang menunjukkan bahwa tidak ada satupun aktor-aktris yang "berkulit hitam", dan kemudian melahirkan berbagai bully-an netizen dengan hashtag tagar #OscarSoWhite, juga menyebut Academy Awards sebagai White People Choices Awards.

Kabar berkembang bahwa sekumpulan pengkritik melakukan boikot terhadap oscar yang tetap diselenggarakan, panitia pun tidak mau kalah dengan beralasan katering acara oscar mahal dan sudah dibayar, mereka juga marah karena Red Carpet yang sudah digelar disuruh gulung lagi, padahal punggung lumayan encok nunggang-nungging nunduk tidak karuan. Merasa tidak digubris pihak panitia, para pemboikot mengancam kalau Will Smith tidak akan datang menghadiri perhelatan oscar, sayangnya pihak panitia menyambut baik ancaman ini, karena Will Smith memang tidak di undang, filmnya tidak masuk nominasi apapun. Pukpuk Boikoters

Oscar pun dimulai, dibuka dengan pembahasan rasis tapi epic dari aktor grown ups Chris Rock, membuat banyak hadirin cukup terpingkal. Menyinggung para pemboikot dengan sebutan pengangguran karena terlalu mempersoalkan sesuatu yang tidak terlalu penting (sama ya dengan kebanyakan netizen indonesia).

Walau terkesan "membully" saudara sendiri, si Chris ternyata sangat pandai mengemas uneg-unegnya sehingga menjadi bahan stand-up comedy, lalu menyampaikan hal yang mungkin adalah harapan para kulit hitam, bahkan juga harapan semua orang di dunia, bahwa Academy Award, juga penghargaan lain, sebisa dan seluas mungkin memberi peluang kepada semua insan perfilman di seluruh dunia. Pernyataan Chris Rock tersebut juga didukung kutipan dari sutradara Revenant  Alejandro D Inaiitu (klo gak salah tulis) yang mengatakan bahwa warna kulit tidak membedakan kepintaran kita. Kalimat yang indah dari seorang sutradara galak.

Keseruan-keseruab Oscar tidak berhenti sampai di situ, di salah satu nominasi, tepatnya Best Actor, terselip nama yang selama ini dikabarkan terkutuk Oscar, tak lain dan tak bukan sang Wolf of Wall Street, Alexandra Daddario eh Leonardo DiCaprio (besar sih, gagal fokus deh). Setelah 3 tahun absen di dunia perfilman, akhirnya Leo kembali menjadi pemeran utama di film Revenant, yang sebelumnya menolak bermain di film Steve Jobs. Sepertinya Leo sudah punya penerawangan, kalau bermain di soft drama tidak akan menghasilkan apa-apa, karena genre seperti itulah yang selama ini Leo banyak perankan, tapi gagal membawa pulang Oscar. Tapi mungkin juga Leo seorang Android sejati, yang hobi download gratis di Play Store, jadi ketika di ajak bermain di film yang merupakan film biografi seorang pendiri Apple, dia menolak dengan alasan,
 
Leo: "maaf bang sutradara, saya udah teken kontrak ama film Revenant",

Sutradara: "tapi kalau kamu main di sini, bayaran kamu akan lebih, kamu bisa buat lagi acara percaya gak percaya!"

Leo: "maaf bang, saya Leonardo DiCaprio, bukan Leo Sutanto"

Sutradara: "wah maaf brader, kirain"

Begitulah kira-kira percakapan Leo ketika menolak tawaran film Steve Jobs.

Dan akhirnya, keputusan Leo berbuah manis, dia memenangkan kategori Best Actor yang memang sudah bisa di pastikan berdasar award-award lain semacam Golden Globe, BAFTA, Spirited dan lain-lain. Penantiannya selama ini akhirnya terbayarkan, tekanan mental dari para meme-makers telah lepas, kutukan oscar sudah hilang. Semua Leo dapatkan karena sudah keluar dari comfort-zone, kesan akting yang flamboyan dan metrosexual dia buang, dengan totalitas penuh dan kemantapan jiwa mencoba berakting di tengah dinginnya salju, lari-larian padahal suhu -0, juga dicabik-cabik oleh beruang.

Kesan yang terasa ketika Leo berjalan untuk meraih Oscar pertamanya sangat emosional, semua hadirin berdiri dan riuh bertepuk tangan, mengisyaratkan kalau semua orang sepakat bahwa Leo pantas untuk penghargaan itu, kerja keras selama 20 tahun berakting. Lalu di saat ketika seorang pemenang berdiri dan mengungkapkan perasaan di atas panggung the Academy, Leo menyampaikan semua rasa terima kasihnya kepada semua yang telah mendukung dan memotivasi, dan ketika detik terakhir thank speech, dia mengutarakan sesuatu yang penting kepada kita, bahwa PEMANASAN GLOBAL sudah sangat perlu kita lawan, dan menjaga bumi kita supaya tetap menjadi tempat yang nyaman untuk kita tinggali. Tak lupa doi sedikit berpesan tentang politik, bahwa kita jangan hanya memilih pemimpin yang sekedar memperkaya negara, yang membuat pabrik dan bangunan besar, tanpa memperdulikan dampak buruk pada lingkungannya. Yeah he got the point, all hail king Leo.
(Sayangnya tidak terdengar ucapan terima kasih pada sang beruang yang berakting mengamuk maksimal di Revenant, ini jadi poin minus untuk Leo.)

Untuk kategori lain keliatannya tidak terlalu wah seperti kemenangan Leo. Ada 6 kemenangan untuk Mad Max: Fury Road, yang kategorinya bisa di bilang kategori-kategori yaah, Sutradara terbaik untuk film Revenant, film terbaik untuk Spotlight, dan aktris terbaik untuk Brie Larson yang memukau di film Room. Sedangkan Martian yang mendapat 6 nominasi, yang sudah susah-susah ketinggalan di mars, akhirnya mendapat PHP dari juri-juri Oscar. Lalu tante-tante cantik nan sexy seperti Kate Winslet, Cate Blanchett dan Emily Blunt yang masuk nominasi tapi pulang dengan tangan hampa, tapi tetap kita berikan applause karena gaun mereka yang indah dipandang. Ada si Tom Hardy, pemeran Max di Mad Max. Padahal film-film yang dia ikuti menuai banyak piala, tapi dia sendiri pulang seret-seret kaki, gagal di best actor for supporting role. Mungkin Tom Hardy harus banyak-banyak minum ale-ale, gosok kertas kuponnya, lalu menemukan 2 kata motivasi yang sangat tidak memotivasi, "coba lagi".

Event Oscar dimulai pukul 05.00 pagi indonesia, dan selesai setelah pukul 12.00 siang, dibuka dengan pembawaan sang host yang menghentak dengan sedikit guyonan, dan ditutup dengan kegembiraan oleh kemenangan Leonardo. Untuk Oscar tahun depan, sepertinya belum ada gambaran jelas untuk nominasinya, karena terkadang film-film yang bagus baru akan rilis di pertengahan-akhir tahun, buktinya awal tahun 2016 ini belum ada yang nendang banget, Deadpool yang memuncaki box-office tidak bisa dibilang memukau, hanya memberikan hiburan tapi klise dari segi cerita. Ada Gods of Egypt, yang cast intinya orang eropa, tapi tak nampak muka-muka khas tutankhamen. Untuk horor, Hollywood baru merilis The Boy, horor dengan medium boneka, Other Side of the Door, produksi barat tapi bernuansa India, dan juga film bertema teror dunia maya berjudul Unfriended, ketiganya belum menampakkan euforia-euforia menegangkan sampai saat ini, jadi bisa kita sebut ini sangat tidak recommended. Tapi bulan ini sangat spesial bagi saya dan mungkin di antara kalian pencinta Bruce Wayne alias Batman, karena di akhir bulan maret akan tayang sebuah cross-over antara 2 jagoan utama DC Comic yang sangat familiar bagi kita semua, the Dark Knight dan Man of Steel, Batman V Superman: Dawn of Justice. Film ini akan menjadi awal untuk DC yang akan mendobrak kedigdayaan sang rival selama 3 tahun terakhir, Marvel. Keduannya sama-sama mengadu domba superhero jagoan masing-masing, tapi bedanya adalah, Batman V Superman adalah kompetisi awal ikon kebenaran dan keadilan yang akan membentuk sebuah team yaitu JUSTICE LEAGUE, sedangkan Civil Wars menunjukkan konflik internal setelah terbentuknya AVENGERS. Rumor mengatakan kalau Civil Wars adalah awal kehancuran dari tim yang diketuai Nick Fury tersebut, dan endingnya yang mengenaskan karena mengorbankan salah satu jagoan tampan bertameng (spoiler alert wiuwiu). Well ini cuma rumor ya, karena rumor terkadang hanya rumor, dan kebenarannya akan terpastikan di pertengahan 2016 mendatang.

Untuk film-film lain kebanyakan adalah sequel dari tahun-tahun lalu, ada London Has Fallen lanjutan dari Olympuss Has Fallen, The Purge yang akan menceritakan lagi "Hari Pembersihan" setelah 15 tahun masa damai, Conjuring 2 yang entah menyiapkan hantu macam apalagi, dan juga Skyline: Beyond, spin-off dari film alien tidak jelas berjudul Skyline, tapi yang membuat film ini akan sedikit spesial adalah kehadiran pesilat dan aktor kebanggan nusantara, Iko Uwais. Apakah bang Iko akan tetap menunjukkan Silat padahal alien yang akan dia lawan punya tatapan maut seperti tatapan medusa? Hmm kita tunggu saja saudara-saudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar